Senin, 25 Januari 2010

PROMOSI PARIWISATA ALAM







































PERANAN HUTAN DALAM MENDUKUNG PARIWISATA ALAM INDONESIA

PENDAHULUAN

Pemerintah Indonesia telah mencanangkan visit Indonesia tahun 2008 dengan sejumlah target wisatawan dan devisa yang diharapkan masuk, termasuk di dalamnya dari ekowisata. Sementara sektor pariwisata alam belum banyak mendukung perekonomian negara maupun masyarakat secara baik. Sedangkan hutan sebagai penghasil kayu pada saat ini mengalami penurunan yang tajam oleh berbagai musibah pada dekade terakhir. Di sisi lain, krisis ekonomi yang berkepanjangan masih menggoyahkan kehidupan masyarakat, khususnya masyarakat yang berada di dalam dan di sekitar hutan (Harini. M, 2008).
Departemen Kehutanan sebagai pengelola kawasan konservasi menyadari akan besarnya potensi dan kekayaan obyek serta daya tarik wisata, namun dalam pelaksanaan pengembangannya dirasakan masih belum optimal. Indonesia yang dikenal akan luas maupun kekayaan sumberdaya hutannya, merupakan potensi yang perlu untuk dikembangkan, dikelola dan dimanfaatkan secara baik dan benar. Bentang alam yang tersebar dari wilayah barat hingga ke timur mempunyai keindahan, kekhasan, keunikan serta daya tarik tersendiri diantara budaya yang hidup bersama masyarakat di sekitarnya.
Pariwisata alam dapat menghasilkan keuntungan dan atau manfaat ekonomi, ekologis dan sosial. Pengelolaan secara terpadu dari para pihak memberikan devisa daerah sekaligus negara. Merupakan peluang usaha bagi masyarakat di sekitarnya dalam upaya meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan.

POTENSI DAN PRODUK PARIWISATA ALAM

a. Potensi Pariwisata Alam
Kawasan konservasi di seluruh Indonesia yang memiliki potensi sebagai industri wisata alam sangat bervariasi, tersebar dalam 535 unit dengan luas total mencapai lebih dari 28 juta ha. Secara kuantitatif di Indonesia terdapat 210 lokasi kawasan konservasi, yang terdiri dari 50 lokasi taman nasional (TN), 124 lokasi taman wisata alam (TWA), 21 lokasi taman hutan raya (TAHURA), dan 15 lokasi taman buru (TB). Lokasi yang dapat dijadikan sebagai pasar unggulan seperti Taman Nasional Ujung Kulon, Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, Taman Nasional Bali Barat, Taman Nasional Alas Purwo, Taman Nasional Gunung Rinjani, Taman Nasional Bukit Barisan Selatan, Taman Nasional Meru Betiri, Taman Nasional Kepulauan Seribu, Taman Nasional Komodo, Taman Nasional Tanjung Puting, Taman Wisata Alam Laut Pulau Moyo, Taman Wisata Alam Pulau Satonda, dan Taman Wisata Alam Danau Buyan Tamblingan. (PHKA, 2008)
Dengan potensi wisata alam dapat dilakukan pemanfaatan sumberdaya alam hayati dan ekosistemnya seperti: keindahan alam, keunikan alam, gejala alam, bentang alam sebagai obyek wisata. Juga pemanfaatan dapat dilakukan dalam bentuk konsesi pada suatu luasan areal (blok/zona pemanfaatan) di kawasan konservasi untuk dikelola secara mandiri oleh sebuah manajemen, dalam kurun waktu yang telah ditentukan oleh konsesi, dengan kegiatan pelayanan jasa wisata alam yang meliputi transportasi, akomodasi, sampai kepada jasa-jasa lainnya termasuk pemanduan serta pelatihan.
Di sisi lain potensi serta keunggulan alam maupun budaya Indonesia yang memiliki keunikan merupakan kekuatan dalam pembangunan pariwisata dalam menghadapi persaingan global. Dan karakteristik dalam pengelolaan wisata alam antara lain bersifat multisektoral, memiliki keterkaitan usaha yang panjang, menyangkut hajat hidup orang banyak, berbasis pada sumber daya lokal, tidak ada kesamaan obyek wisata yang menjadi produk utama, memiliki nilai ekonomi yang tak terhingga, dan lain-lain.
Potensi-potensi wisata alam yang ada, kiranya belum dikelola secara optimal, sehingga belum banyak diketahui oleh para wisatawan maupun para investor. Dan selama ini belum banyak memberikan kontribusi yang dapat meningkatkan pendapatan daerah maupun masyarakat secara maksimal, atau dikemas dalam paket wisata yang menarik. Sementara sarana dan prasarana penunjang masih terbatas, minimnya pelatihan dan pendidikan bidang perencanaan, penyelenggaraan dan pemantauan pariwisata alam, yang dapat menghambat perkembangan sektor tersebut.
Kesadaran dari para pihak memang sangat diperlukan dalam pengembagan dan pengelolaan kawasan konservasi sebagai lokasi pariwisata alam yang dapat memberikan nilai tersendiri. Nilai-nilai positif bagi bangsa dan negara Indonesia dalam rangka mendukung Visit Indonesia Year ’08.

b. Produk Pariwisata Alam
Bentang alam, dan gejala alam memang memiliki daya tarik tersendiri, dapat dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan. Potensi tersebut ada di perairan/pantai, pegunungan, dataran rendah, karst dan masih banyak lokasi lainnya yang dapat dikembangkan untuk berbagai kegiatan, baik sebagai lokasi wisata khusus maupun wisata umum. Adapun jenis kegiatan yang potensial untuk dikembangkan dalam sektor ini antara lain meliputi tracking, hiking, rafting, interpretasi alam dan lingkungan, pengamatan binatang dan tumbuhan, canopy trail, outbound, penelusuran goa, sepeda gunung, kemah, rekreasi, wisata budaya dan fotografi. Untuk kawasan konservasi laut, kegiatannya meliputi snorking, diving, fishing, surfing, wind wurfing, ski air, dan fotografi.
Potensi alam dengan berbagai kegiatan dapat menarik para wisatawan untuk datang dan berkunjung ke lokasi tersebut. Baik keindahan panorama alamnya maupun kekhasan atau katakteristik yang memiliki daya tarik tersendiri, yang tidak terdapat pada daerah lain. Kawasan konservasi Indonesia memiliki banyak daya tarik yang belum dikelola dan dimanfaatkan secara optimal. Maka perlu dilakukan pengembangan sebagai lokasi pariwisata alam, tentunya dengan dukungan para pihak secara serius dan terencana dengan baik. Sehingga pengelolaan kawasan konservasi sebagai pengembangan pariwisata alam dapat memberikan andil yang diharapkan dalam sektor pariwisata di Indonesia.
Budaya masyarakat lokal memberi nuansa tersendiri dalam mendukung pengembangan pariwisata alam. Baik melalui kehidupan dengan segala adat yang melingkupinya maupun kesenian tradisional yang telah dipertahankan secara turun temurun. Benda-benda kerajinan rakyat lokal dapat dikembangkan sebagai souvenir bagi pengunjung, sehingga dapat lebih berkembang secara berkesinambungan.
Pemanfaatan yang berbasis konservasi akan lebih memberikan arti, baik bagi lingkungan itu sendiri maupun guna mendukung pemberdayaan masyarakat di sekitarnya, yaitu memberikan kesempatan kerja dan usaha dalam rangka meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan. Oleh karena itu peranan hutan dalam memberikan jasa lingkungan melalui pariwisata alam dengan berbagai kegiatan yang dapat disuguhkan, perlu untuk didukung dengan segala sarana dan prasarana. Baik perundang-perundangan yang berlaku maupun kelembagaan dan management secara profesional.

PROMOSI PARIWISATA ALAM

a. Publikasi
Untuk mendukung kegiatan pariwisata alam, tentunya tidak terlepas dari publikasi tentang kegiatan itu sendiri. Informasi kepada publik dapat disampaikan melalui berbagai media baik media cetak maupun elektronik yang memadai. Peran publik relation (PR) secara profesional sangat dibutuhkan dalam mendukung promosi pariwisata alam di Indonesia. Sosialisai kepada para pihak maupun temu investor pariwisata alam dapat dilakukan baik nasional maupun internasional.
Press release/conference dan dialog interaktif merupakan sarana yang memiliki peran penting dalam mendukung pengembangan pariwisata alam. Hal tersebut dapat membuka peluang para pengusaha maupun investor yang bergerak dalam sektor pariwisata untuk turut berpartisipasi dalam mengembangkan pariwisata alam dalam kawasan konservasi.
Promosi pariwisata alam Indonesia dalam kawasan konservasi juga dapat dilakukan melalui berbagai perusahaan penerbangan, pengelola bandara di seluruh wilayah di Indonesia. Aneka jenis dan model iklan pariwisata alam dapat hadir dan menghiasi bandara sebagai daya tarik sekaligus promosi bagi wisatawan domestik dan manca negara yang datang di wilayah tersebut. Iklan sebagai promosi pariwisata alam tersebut tentunya perlu dikelola secara profesional, yang didukung dengan kelembagaan yang baik dari para pihak terkait, sehingga sarana dan prasarana yang diperlukan dalam pengelolaan pariwsiata alam dapat segera diwujudkan.

b. Pemasaran
Disamping publikasi dengan berbagai bentuk maupun media, promosi pariwisata alam masih perlu didukung dengan pemasaran yang memadai agar pengembangan pariwisata alam dalam kawasan konservasi sesuai dengan harapan semua pihak. Mendukung visit Indoneisa, meningkatkan peran sektor pariwisata serta kesejahteraan masyarakat. Pemasaran dengan berbagai strategi pendekatan terhadap konsumen, baik nasional maupun internasional dapat dilakukan melalui organisasi, lembaga maupun pihak swasta yang bergerak dalam kegiatan pariwisata.
Kerjasama pemerintah pusat maupun daerah perlu sinergi dalam mendukung promosi pariwisata alam di wilayah kerjanya. Memberikan peluang sebesar-besarnya kepada para investor dalam pengelolaan dan pemanfaatan kawasan konservasi sebagai lokasi pariwisata alam. Tentunya tetap dalam koridor yang telah ditentukan, dan memberikan peluang bagi masyarakat lokal turut berpartisipasi secara aktif guna meningkatkan kesejahteraan melalui jasa pariwisata di daerahnya.


USAHA PARIWISATA ALAM

a. Pelaku Usaha
Pengembangan pariwisata alam Indonesia memang perlu dilaksanakan secara optimal. Para pihak terkait dapat melakukan secara terkoordinasi dan profesional. Mengutamakan kepentingan bersama guna meningkatkan perekonomian negara dan masyarakat melalui sektor pariwisata. Memanfaatkan jasa lingkungan hutan melalui keindahan bentang alam di kawasan konservasi dengan tetap memperhatikan kelestarian lingkungan secara berkesinambungan.
Para pelaku usaha/investasi di bidang pariwisata alam dapat dilaksanakan oleh perorangan, swasta, koperasi, badan usaha milik daerah (BUMD), badan usaha milik negara (BUMN) maupun perusahaan asing dengan pembatasan tertentu. Usaha dalam pariwisata alam dapat dilaksanakan mulai dari skala kecil, menengah, dan skala besar yang pada saat ini masih perlu untuk dikembagkan di kawasan konservasi di berbagai wilayah Indonesia.
Pengelola pariwisata alam tentunya masih perlu didukung dengan peraturan perundang-undangan, kebijakan maupun sosialisasi dan pendekatan yang dapat menarik minat para pelaku usaha tersebut. Sehingga dalam pelaksanaannya nanti tidak terjadi tumpang tindih kepentingan sesama para pihak terkait. Namun dapat memberikan prospek yang baik dan manfaat yang menjanjikan dalam waktu panjang dan berkelanjutan.

b. Keunggulan Pariwisata Alam
Potensi serta keunggulan alam dan budaya Indonesia yang memiliki keunikan merupakan kekuatan dalam pembangunan pariwisata dalam menghadapi persaingan global. Pemanfaatan di bidang pariwisata alam mempunyai karakteristik keunggulan yang antara lain adalah: bersifat multisektoral, mempunyai keterkaitan usaha yang panjang, menyangkut hajat hidup orang banyak, berbasis pada sumber daya lokal, tidak ada kesamaan obyek wisata yang menjadi produk utama, harga produk wisata alam dapat bernilai tak terhingga, pasar dari produk wisata alam mencakup semua segment pasar dan bersifat global, dan konsesi jangka waktu yang telah ditentukan dapat diperpanjang.
Para pelaku usaha dapat memanfaatkan keunggulan alam dan budaya tersebut sesuai yang diharapkan untuk dijadikan modal daya tarik yang khas dalam menarik wisatawan. Sementara keunggulan tersebut tidak mudah hilang tertelan masa dalam waktu relatif pendek, tapi dapat berlangsung secara berkesinambungan dan waktu yang panjang. Oleh karena menyangkut hajat orang banyak, maka pariwisata alam dapat memberikan banyak manfaat kepada masyarakat di sekitarnya dalam meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan.
Pariwisata alam dengan segala keunikan dan karakteristiknya banyak tersebar di berbagai kawasan konservasi. Obyek-obyek tersebut sangat bervariasi, aneka keindahan panorama alam memberikan kesan tersendiri bagi para wisatawan. Budaya masyarakat lokal dengan kehidupan adat dan tradisionalnya merupakan modal yang dapat dikembangkan dan dimanfaatkan sebagai obyek penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan. Juga adanya potensi sumber daya alam hayati di dalam kawasan tersebut, baik berupa flora maupun fauna endemik sebagai daya tarik kawasan yang dapat dijual kepada para wisatawan yang datang.
Taman Nasional, Cagar Alam, Taman Wisata Alam dan Taman Buru merupakan lokasi yang memiliki prioritas sekaligus potensi yang mendukung dalam menunjang pengembangan pariwisata alam di Indonesia. Dimana dalam pemanfaatannya tersebut banyak kegiatan yang dapat dilaksanakan dan dikembangkan untuk menarik investor maupun wisatawan. Baik kegiatan wisata yang berupa khusus (Ekstrim) bagi para wisatawan yang gemar akan tantangan dan petualangan di alam bebas, hobbi, olah raga, hingga wisata ringan yang hanya sekedar refreshing dan menikmati keindahan alam.

KESIMPULAN DAN SARAN

a. Kesimpulan
Visit Indonesia dicanangkan pada tahun 2008 guna meningkatkan perekonomian melalui sektor pariwisata, dimana sektor tersebut belum banyak memberikan andil dalam mendukung perekonomian negara maupun masyarakat.
Kawasan konservasi memiliki potensi wisata yang unik dan belum banyak dimanfaatkan secara maksimal, sementara hasil hutan berupa produksi kayu saat ini mengalami penurunan yang tajam, dan masyarakat di dalam dan sekitar hutan banyak mengalami kemiskinan sebagai akibat berbagai krisis yang sedang melanda pada dekade terkahir ini.
Kawasan konservasi yang memiliki potensi untuk pengembangan sebagai lokasi pariwisata alam berupa taman nasional (TN), cagar alam (CA), suaka marga satwa, taman wisata alam (TWA), taman hutan raya (TAHURA) dan taman buru (TB). Kawasan tersebut tersebar dalam 535 unit dengan luas total mencapai lebih dari 28 juta ha.
Kegiatan yang dapat dikembangkan dalam pariwisata alam antara lain berupa tracking, hiking, rafting, interpretasi, pengamatan binatang dan tumbuhan, outboung, penelusuran gua, sepeda gunung, kemah, fotografi dan lain sebagainya.
Usaha pariwisata alam memiliki banyak keunggulan yang dapat ditawarkan kepada para investor, baik perorangan, swasta, koperasi, BUMD, BUMN maupun dalam bentuk organisasi lain. Maka perlu promosi berbagai bentuk dengan melalui berbagai media, baik media cetak maupun media elektronik.
Kerjasama antar pihak perlu dilakukan secara terkoordinasi dan perencanaan yang baik, sehingga dalam pelaksanaannya tetap mengindahkan kaidah-kaidah konservasi serta perundang-undangan yang berlaku. Serta melibatkan masyarakat yang berada di sekitarnya guna mendukung program pemberdayaan masyarakat dalam rangka meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan melalui bidang pariwisata alam.

b. Saran-saran.
Adapun saran-sara yang dapat sampaikan dalam tulisan ini antara lain sebagai berikut :
- Perlu adanya peraturan perundang-undangan yang dapat mendukung berbagai pihak secara terbuka dalam pengembangan dan pengelolaan kawasan konservasi sebagai lokasi wisata alam.
- Pentingnya konduktor dalam menyatukan persepsi para pihak dalam pengembangan dan pengelolaan pariwisata di kawasan konsorvasi.
- Para pihak dapat mengajak masyarakat sekitar, dan masyarakat itu sendiri harus berperan aktif dalam pembangunan wisata alam di daerahnya.
- Promosi wisata alam di kawasan konservasi perlu melibatkan berbagai pihak, dan dikelola profesional agar maksimal, sehingga potensi maupun letak kawasan tersebut banyak dikenal masyarakat, khususnya wisatawan asing agar lebih banyak berkunjung ke Indonesia.
- Pihak pemerintah daerah (Kabupaten) yang memiliki daerah wisata alam dapat bekerjasama dengan pihak Angkasa Pura (Bandara) setempat dalam meningkatkan promosi wisata serta budaya sekitarnya, guna menarik wisatawan.

PENUTUP

Kawasan konservasi yang luas dan tersebar di berbagai daerah merupakan aset yang dapat dikembangkan, dikelola dan dimanfaatkan untuk pariwisata/ekowisata Indonesia. Untuk itu perlu didukung promosi dalam perkembangannya oleh berbagai pihak. Agar pariwisata Indonesia dapat lebih meningkat, memberikan sumbangsih yang sangat berarti bagi daerah, negara dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitar kawasan.
Kerjasama para pihak perlu dibangun secara baik dan tetap mengacu pada kaidah konservasi, sehingga pemanfaatan kawasan konservasi sebagai lokasi pariwisata alam dapat berkesinambungan. Meningkatkan perekonomian negara, serta dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat di sekitarnya. Diharapkan pariwisata alam di Indonesia akan lebih baik dan dapat membantu devisa negara secara berkelanjutan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar