Taman wisata alam
Bantimurung
Keindahan alam Indonesia tersebar di berbagai wilayah dengan
daya tarik dan keunikan tersendiri dalam menarik wisatawan untuk berkunjung dan menikmati pesonanya. Salah satu keindahan itu tersembunyi di antara terjalnya pegunungan karst. Kini Taman Wisata Alam tersebut merupakan salah satu tempat rekreasidengan pengunjung terpadat di Indonesia karena letaknya
strategis dan memiliki karakteristik yang khas
Oleh : daniel Triyono
PENDAHULUAN
Karst dikenal identik dengan kapur, tandus, panas, kering dan terjal dengan kekokohan bebatuan yang cenderung berwarna putih. Kawasan karst Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung sudah sejak lama dikenal sebagai pegunungan kapur yang banyak menyimpan berbagai potensi yang khas dan unik. Karakteristik tersebut kiranya telah mampu mengundang berbagai kalangan disiplin ilmu maupun para pihak untuk tetap mempertahankan kelestariannya, mengelola dan memanfaatkan untuk berbagai kepentingan.
Salah satu kawasan yang banyak menarik wisatawan adalah Taman Wisata Alam Bantimurung yang terletak di Kabupaten Maros Provinsi Sulawesi Selatan. Memiliki potensi alam yang indah, sebagai tempat wisata budaya, dan merupakan habitat lebih dari 84 jenis kupu-kupu, yang dijuluki sebagai Kingdom of Butterflies. Air Terjun Bantimurung dipercaya memiliki khasiat sebagai terapi kesehatan, merupakan obyek wisata alam menarik yang telah banyak mengundang pengunjung untuk datang dan menikmati kesejukan maupun khasiat air terjun tersebut.
Balai Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung bekerjasama dengan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan setempat untuk mengelola kawasan tersebut sebagai tempat rekreasi dan pendidikan, sekaligus mendukung pemberdayaan masyarakat sekitar dalam pengelolaan Taman Wisata Alam guna meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan. Di sisi lain, masyarakat turut memelihara, menjaga serta mempertahankan kawasan tersebut secara berkelanjutan.
POTENSI TAMAN WISATA ALAM
Adapun potensi yang terdapat dalam taman wisata alam Bantimurung merupakan kekayaan alam yang telah ada sejak lama. Merupakan wisata tirta, kekayaan keanekaragaman hayati, panorama alamnya dengan tebing-yebing karstnya yang ideal untuk wisata alam minat khusus, legenda perahu membatu (Biseang Labboro) di Sungai Pattunuang serta gua alam, semuaitu masih dalam keadaan baik, terjaga, terpelihara dan lestari, potensi alam tersebut antara lain adalah :
a. Air Terjun Bantimurung
Di antara tebing-tebing terjal pegunungan karst di TN Bantimurung Bulusaraung (Babuls) mengalir sungai Pattunuang yang jernih, menembus ditengah-tengah taman wisata yang memiliki luas sekitar 1.624,25 ha tersebut. Sungai tersebut memiliki daya tarik berupa air terjun setinggi kurang lebih 10 meter dengan lebar 8 meter. Air terjun Bantimurung terkenal sejak kedatangan Wallace dan dijadikan sebagai kawasan konservasi sejak tahun 1919. Kini banyak menarik perhatian pengunjung khususnya para remaja dan anak-anak yang bergembira mandi di air terjunan nan sejuk. Dari air terjun pengunjung dapat melakukan bagai arum jeram dengan mempergunakan ban yang disediakan oleh para penyewa dari masyarakat di sekitar dengan harga relatif murah. Mengalun mengikuti derasnya air diantara bebatuan padas, sementara yang lain dapat berenang atau bermain di tepian yang teduh oleh rindangnya pepohonan di sekitarnya dan memang relatif aman.
Air terjun Bantimurung memang terlihat indah dan menarik, alam sekitar dengan hawa yang sejuk serta sarana dan prasarana lain yang memadai membuat pengunjung merasa nyaman. Bahkan dari beberapa pengunjung yang sempat ditemui mengatakan sering mandi di bawah air terjun tersebut, pendapat mereka air terjun merupakan terapi dalam menjaga kesehatan dan stamina tubuh. Daya tarik dan potensi tersebut kiranya merupakan anugrah yang telah dilimpahkan olehNYA kepada kita untuk dipertahankan, dilestarikan serta dikelola dan dimanfaatkan secara berkesinambungan.
b. Habitat Kupu-kupu
Sekitar tiga ratus meter dari air terjun, terdapat sebuah daerah sebagai habitat 84 spesies kupu-kupu dengan aneka warna menarik. Tempat tersebut oleh masyarakat dikenal dengan nama Kesikebo (pasir putih), di pasir tersebut pada pagi dan sore hari banyak didatangi oleh ribuan kupu-kupu yang sering membentuk kelompok atau barisan di tepian sungai di antara air terjun setinggi tiga meter (dikenal dengan nama Air Terjun Bantimurung 2). Banyaknya kupu-kupu dengan berbagai jenis dan keindahan warnanya, maka kawasan tersebut dijuluki sebagai Kingdom Of Butterflies, yang memang tidak dijumpai di tempat lain di dunia.
Potensi satwa seperti kupu-kupu, khususnya dari jenis yang tidak dilindungi merupakan salah satu modal yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar. Dengan keahlian tersendiri kupu-kupu tersebut dipergunakan sebagai barang souvenir, baik berupa berbagai hiasan maupun dalam bentuk gantungan kunci dan lain sebagainya. Souvenir tersebut banyak dijual di halaman parkir TWA secara rapih berjajar antara pedagang satu dengan lainnya. Kaos bergambar kupu-kupu dengan aneka desain dan corak serta ukuran banyak menghiasi kios-kios souvenir dengan harga sedang dan terjangkau oleh kalangan umum.
c. Museum Kupu-kupu.
Sebagai daerah yang dijuluki dengan Kingdom Of Butterflies dan untuk memudahkan pengunjung untuk mengetahui berbagai jenis kupu-kupu dengan berbagai warna yang menarik, maka oleh pihak pengelola disediakan museum sebagai wadah aneka jenis kupu-kupu dalam bentuk opsetan. Agar wisatawan yang datang mendapat kemudahan dalam mengenal berbagai jenis kupu-kupu tersebut. Juga dapat dimanfaatkan sebagai ilmu pengetahuan bagi para pelajar dan mahasiswa dalam ilmu biologi. Disamping itu di TWA Bantimurung terdapat penangkaran kupu-kupu sejak tahun 2005 dengan luas areal sekitar 2 ha. Kandang berukuran 4m x 8m x 4m dibangun guna perbanyakan jenis khususnya dari jenis yang dilindungi, dan dikelola oleh Balai TN Bantimurung Bulusaraung
d. Bentang Alam
Karst kawasan Maros-Pangkep merupakan yang terluas kedua setelah karst yang terdapat di China bagian Selatan. Pegunungan karst yang mengitari Taman Wisata Alam Bantimurung berbentuk bagai menara-menara, baik berkelompok maupun yang berdiri sendiri-sendiri. Merupakan sebuah bentuk yang unik dengan daya tarik tersendiri, memiliki karakteristik yang khas diantara hamparan pematang sawah nan subur yang berada di sekitarnya. Kawasan tersebut dikenal dengan The Spectacular Tower. Menjulang tinggi bagai menara alam dengan dinding bertekstur indah. Keindahan alam tersebut sangat menawan dan sulit ditemukan di daerah lain, dan memiliki keunikan geomorpologi yang tiada duanya di Indonesia. Landscapenya spesifik dan memiliki ornamen goa terindah serta memiliki keanekaragaman hayati tertinggi di Asia Tropika. Letaknya sangat strategis dan mudah dijangkau dari kota-kota di sekitarnya, berjarak 42 km dari Kota Makassar dengan waktu tempuh satu jam, sedangkan dari Bandara Hasanudin berjarak sekitar 21 km. Pemandangan alam pegunungan karst Bantimurung telah banyak menarik wisatawan untuk berkunjung dan menikmati alam tersebut.
e. Goa Pegunungan Karst
Di antara kokohnya pegunungan kapur, kiranya menyimpan potensi yang sangat menarik bagi wisatawan dengan minat khusus. Tercatat sekitar 400 goa berada dalam kawasan karst tersebut, 89 diantaranya merupakan goa pra sejarah sebagai peninggalan manusia purba yang pernah tinggal dan hidup di goa tersebut ribuan tahun yang lalu.
Goa yang terdapat di TWA Bantimurung antara lain adalah Goa Batu, dan Goa mimpi yang banyak dikunjungi khususnya para pelajar dan mahasiswa atau para remaja yang senang akan wisata dengan tantangan yang cukup ekstrem. Goa-goa tersebut memiliki stalaktit, stalakmit, flowstone, helektit, pilar dan sodastraw. Tekstur dan bentuk-bentuknya sangat menakjubkan, bagai ukiran patung dalam galeri, bagai lampu-lampu kristal yang bergelantungan, sementara dinding goa bagai bergordyn berlipat indah dan lantai bergelombang yang terkadang berpasir kering dan lembut merata seolah permadani alam, nan nyaman. Ornamen-ornamen tersebut dikenal sebagai ornaman terindah yang pernah ada. Di sini pngelola menempatkan juru kunci dan jasa pemandu serta lampu penerang (senter) bagi pengunjung yang ingin mengenal lebih jauh tentang goa tersebut.
Bentang alam yang memiliki keunikan dan keindahan merupakan salah satu karunia yang dapat dikelola sebagai daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Juga dapat dimanfaatkan dalam rangka pemberdayaan masyarakat di sekitarnya. Tentunya pengelolaan tersebut secara bersama dari pihak-pihak terkait, agar tetap terjaga kelestariannya secara berkesinambungan.
FASILITAS TAMAN WISATA ALAM
Untuk mendukung keberadaan sebuah wisata alam tentunya diperlukan fasilitas-fasilitas yang memadai guna untuk menarik pengunjung dari berbagai daerah maupun wisatawan manca negara. Fasilitas TWA dibangun oleh pemerintah daerah melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Maros. Adapun fasilitas yang tersedia dalam taman wisata alam Bantimurung antara lain guest house, pintu gerbang dan loket, balai pertemuan, panggung hiburan, mushola, kolam renang, shelter, pusat informasi, kantor pengelola, MCK, lapangan tennis, out bond, flying fox, jalan trail, pos keamanan dan polhut, toko souvenir dengan aneka jenis, warung makan dengan aneka masakan, dan areal parkir yang cukup luas.
Pesona Taman Wisata Alam Bantimurung sebagai aset alam yang dimiliki Propinsi Sulawesi Selatan, tepatnya Kabupaten Maros di kawasan Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung. Potensi-potensi yang ada baik wisata tirta, keanekaragaman hayati serta keindahan tebing karstnya sebagai wisata alam dengan minat khusus perlu untuk tetap dijaga serta dipertahankan eksistensinya. Sedangkan potensi yang kiranya masih terpendam dan belum teridentifikasi, perlu untuk digali dan dilakukan peneltian lebih lanjut sebagai bahan pengembangan wisata selanjutnya.
Kawasan karst yang telah diusulkan sebagai warisan dunia, khususnya potensi ornamen yang terdapat dalam setiap goa, perlu untuk lebih dilindungi dari gangguan tangan jahil yang dapat merusak dan atau mengotori keindahan tersebut seperti yang terjadi selama ini. Meningkatkan pengawasan terhadap setiap pengunjung yang memasuki goa, agar tidak membawa benda tajam, alat tulis, cat dan sejenisnya yang dapat dipergunakan untuk mengganggu keberadaan stalaktit dan stalakmit maupun ornamen-ornamen yang memakan waktu lama dalam pembentukannya.
Dalam pengelolaan TWA tersebut kiranya masih perlu untuk melibatkan para pihak, agar pengelolaan dapat dilaksanakan secara maksimal. Keterlibatan dan partisipasi masyarakat sekitar perlu lebih ditingkatkan agar kelestarian dapat terjaga guna mempertahankan potensi-potensi yang ada dalam kawasan Taman Wisata Alam tersebut. Petugas Polhut TN Bantimurung Bulusaraung masih terbatas jumlah maupun sarana dan prasarana dalam melakukan tugasnya. Maka perlu untuk ditambah petugas tersebut dan ditambah sarana dan prasarana secara memadai. Namun semua itu akan berjalan seiring waktu di esok hari seperti tetesan air antara kristal putih stalaktit muda dalam pembentukan jati diri, sementara ornamen tetap tegar dalam keindahannya. Kupu-kupu aneka warna berterbangan membentuk kelompok dlam habitatnya di sela-sela deru air berjatuhan deras di kerasnya bebatuan gamping. Hilir mudik pengunjung semakin ramai beriring bersama alunan riak sungai Pattunuang, anak-anak berenang ke sana kemari penuh kegembiraan. Alam Bantimurung indah mempesona, kaya dan subur, sejuk nyaman semilir bayu menerpa dedaunan menutup kekarnya karst. Mentari condong di barat sana bersama lazuardi kemerahan yang kan menambah indahnya alam sekitar, alam karst Bantimurung.(niel)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar