PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP BAGI ANAK SEKOLAH DASAR
Dari Olimpiade Nasional Geographic Indonesia
Oleh : Daniel Ariyanto
Indonesia memang dikenal akan kekayaan alamnya, kekayaan tersebut dengan berbagai jenis flora, fauna hingga keindahan akan bentang alamnya yang memiliki kekhasan serta keunikan maupun daya tarik tersendiri. Kiranya Tuhan YME telah memberikan anugrah yang tak ternilai kepada Bangsa dan Negara tercinta Indonesia ini.
Kekayaan alam tersebut tersebar di berbagai wilayah, yang berjajar dari barat hingga ke ujung timur sana. Sehingga terlihat merata dengan segala bentuk dan ciri masing-masing penuh pesona, memikat serta sebagai modal kehidupan masyarakat di sekitarnya di dalam perkembangan selanjutnya
Dalam beberapa dekade terakhir alam Indonesia telah mengalami berbagai perubahan, yang cenderung rusak, dimana kerusakan tersebut antara lain oleh ulah manusia itu sendiri. Manusia yang lupa akan lingkungannya, yang cenderung egois dalam memperlakukan lingkungan tersebut, sehingga alam di sekitarnya mendapat tekanan yang berlebihan. Perlahan namun pasti alampun tak kuasa menerima berbagai tekanan tersebut. Pada akhirnya timbul berbagai bencana seperti banjir, tanah longsor, kekeringan maupun bencana alam lainnya. Korban harta benda hingga korban jiwa manusia kini sering kita dengar di berbagai wilayah negeri ini.
Secara umum masyarakat yang hidup di sekitar hutan dan hidupnya yang menggantunggkan dari hasil hutan memiliki tingkat pendidikan yang rendah. Bahkan tidak kurang dari 10 juta orang mengalami kemiskinan. Hal itu memang memprihatinkan bila kita mengingat negara Indonesia ini memiliki kekayaan alam yang begitu melimpah. Baik tambang, hasil hutan maupun bentuk lain yang sebetulnya dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Kerusakan alam di Indonesia memang memprihatinkan, bahkan dunia menuding negeri yang sedang terpuruk ini sebagai biang keladi dari munculnya pemanasan global. Ini kurang adil, sementara alam yang mereka miliki telah lebih dulu habis, kemungkinan besar alam kita pun habis oleh karena kebutuhan mereka. Kita saja yang kurang waspada, atau memang kita yang telah dibodohi oleh kepentingan mereka melalui kekayaan alam Indonesia. Yang jelas pada saat ini kita masih banyak memiliki kekayaan alam yang belum tersentuh dan digali secara maksimal, baik hasil alam maupun jasa dari alam itu sendiri. Upaya memulihkan kembali kondisi alam yang seimbang dan berkesinambungan untuk kepentingan bersama yaitu kesejahteraan masyarakat dengan tetap menjaga kelestariannya.
Pendidikan adalah segala usaha yang bertujuan mengembangkan sikap dan kepribadian, pengetahuan, dan keterampilan, sedangkan Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan mahluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan peri kehidupan dan kesejahteraan manusia serta mahluk hidup lain. Maka pendidikan tentang lingkungan hidup kiranya perlu untuk dilaksanakan di berbagai tempat, maupun kepada semua kalangan yang memang tidak terlepas dari masalah lingkungan di mana ia berada.
Tujuan pendidikan tentang lingkungan hidup antara lain adalah memberikan pengetahuan secara dini kepada anak - anak Sekolah Dasar tentang arti serta pentingnya lingkungan hidup termasuk hutan bagi kehidupan, bahwa hutan, tanah dan air perlu untuk dilindungi, untuk kelestarian lingkungan dan kehidupan kini maupun nanti, khususnya kepada anak-anak SD.
Dalam hal ini anak-anak SD yang berada di sekitar Taman Nasional Gunung Halimun-Salak. Diharapkan pada anak-anak dapat mengetahui secara dini dan dapat meningkatkan pengetahuan tentang alam, yaitu alam Indonesia yang kaya akan sumber daya hayati yang dapat dikelola secara maksimal untuk kepentingan bersama. Bahwa anak-anak SD di sekitar kawasan tersebut sudah sejak lama menerima pengetahuan tentang lingkungan hidup dari guru mereka melalui berbagai kegiatan, seperti pramuka. Dan pendidikan tersebut juga dilakukan oleh petugas lapangan kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak. Setidaknya ada sekitar lima belas sekolah dasar di tiga kabupaten yang berada di sekitar kawasan tersebut telah mengikuti olimpiade nasional tentang lingkungan hidup di kawasan TNGHS.
Tepatnya pada tanggal 28 Oktober 2008 di Kebun Raya Bogor ke 15 sekolah tersebut telah mengikuti cerdas cermat yang diselenggarakan oleh Taman Nasional Gunung Halimun Salak Departemen Kehutanan yang bekerjasama dengan Nasional Geographic Indonesia, Depdiknas, LIPI, Chevron, PILI, JICA, dan Kebun Raya Bogor. Adapun tema yang diambil untuk kegiatan cerdas cermat tersebut adalah :” Mengenal Dan Melindungi Alam Halimun-Salak” , sedangkan sekolah dasar yang mengikuti kegiatan serdas cermat tersebut adalah :
Kabupaten Bogor (SD Negeri Cianten 02, SDN Malasari 01, SDN Malasari 05, SDN Pasir Madang 05, SDN Cisarua 01) Kabupaten Lebak (SDN Ciladeun 02, SDN Cisungsang 02, SDN Lebak Situ 02, SDN Sipayung 02, SDN Banjar Irigasi 01) Kabupaten Sukabumi (SDN Sukasirna, SDN Cidahu 02, SDN Bandasali, SDN Kampung Baru, SDN Gunung Malang ) dengan masing-masing 5 peserta.
Adapun materi untuk cerdas cermat antara lain meliputi seputar alam dengan segala keberadaannya, khususnya Taman Nasional Gunung Halimun Salak, antara lain potensi maupun jenis-jenis flora dan fauna, budaya masyarakat sekitar, manfaat dan fungsi sumber daya alam hayati bagi kehidupan, wisata alam, ekosistem, dan lain-lain hingga global warning
Kegiatan lomba cerdas cermat tersebut berlangsung dengan baik dan sangat menarik, dimana anak-anak SD tersebut begitu mengagumkan dengan apa yang mereka miliki tentang pengetahuan lingkungan hidup di sekitarnya, bahkan sangat fasih dalam memberikan setiap jawabannya kepada para juri yang ditunjuk. Lomba tersebut melalui beberapa tahap hingga grand final, adapun hasil akhir lomba cerdas cermat tentang lingkungan hidup tersebut adalah :
- Juara I : SDN Cidahu memperoleh Piala, Piagam dan uang tunai sebesar Rp 5.000.000,- (Lima juta rupiah)
- Juara II : SDN Sipayung memperoleh Piala, Piagam dan uang tunai sebesar Rp 3.000.000,- (Tiga juta rupiah)
- Juara III : SDN Cisarua 01 memperoleh Piala, Piagam dan uang tunai sebesar Rp 1.500.000,- (Satu juta lima ratus ribu rupiah)
Disamping diselenggarakan cerdas cermat, anak-anak SD dari ketiga Kabupaten tersebut, panitia juga menyelenggarakan wisata alam yang dilaksanakan untuk pengenalan lingkungan dan alam secara langsung di sekitar Kebun Raya Bogor. Hal tersebut guna memberikan pengetahuan kepada anak-anak tentang berbagai tumbuh-tumbuhan yang ada di Kebun Raya Bogor tersebut.
Pengetahuan tentang lingkungan hidup bagi anak-anak kiranya memang diperlukan guna menumbuhkan rasa peduli akan lingkungan di sekitarnya. Selanjutnya di kemudian hari anak-anak tersebut telah memiliki bekal tentang lingkungan hidup, sehingga dapat menghargai sekaligus dapat berbuat banyak dalam menjaga dan melestarikan lingkungan di mana pun mereka nanti berada. Bila hal seperti ini dapat dilaksanakan secara nasional tentunya akan lebih baik lagi hasil pendidikan tentang lingkungan hidup di Indonesia. Di masa mendatang kiranya akan banyak usia muda yang faham akan lingkungan, tentunya sedikit banyak mereka dapat memberikan yang terbaik bagi lingkungan di sekitarnya.
Sejak tahun 2008 pemerintah telah mencanangkan program ONE MAN ONE TREE, dimana mengharapkan setiap warga Indonesia dapat melakukan penanaman setidaknya satu pohon satu orang, dan pada akhir tahun 2009 dapat direalisasikan sebanyak 230 juta pohon telah tertanam di berbagai wilayah di negeri tercinta ini. Bahkan pada tahun 2010 program tersebut berlanjut dengan penanaman satu milyar pohon untuk di alam Indonesia, tentunya untuk mengatasi pemanasan global yang kini masih melanda dunia.
Perndidkkan lingkungan hidup sejak dini tentunya akan memberikan arti yang besar di kemudian hari, terlebih apabila kita sebagai dapat memberikan contoh kepada anak-anak di rumah dan sekitar pemukiman dimana kita tinggal dan hidup dalam lingkungan tersebut. Terlebih sosialisasi terhadap publik tentang pentingnya lingkungan bagi kehidupan kini maupun nanti. Sosialisasi oleh berbagai pihak dapat dilaksanakan melalui berbagai cara maupun media. Pihak swasta dapat berperan dalam menyebar luaskan seperti layaknya aneka iklan dalam tayangan televisi yang semakin hari memenuhi berbagai acara di layar kaca.
Anak-anak sekolah dasar sekitar TNGHS hanya sebuah contoh yang baik untuk anak-anak yang lain, kepedulian guru maupun petugas akan lingkungan alam di sekitarnya begitu mengagumkan walau hidup di pedesaan yang dalam hal teknologi jauh tertinggal dengan anak-anak yang hidup di perkotaan. Namun semangat mereka perlu kita acungkan jempol. Sehingga lingkungan TNGHS di tiga kabupaten tersebut dapat dipertahankan dengan baik, alampun berseri bersama nyanyian gembala si anak desa. Embun masih membasahi dedaunan ketika bayu lirih bertiup mengusap lembut rerumputan hijau menghampar, bak permadani alam dalam keheningan. Rincik hujan di antara awan kelabu menutup puncak Gunung Halimun Salak, setia melindungi tiada henti, airpun gemercik di anak sungai, aku pun berpaling saat jemari mungil menancapkan sebuah pohon, tentunya untuk hari nanti ....... (daniel.10)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar